Saturday, November 28, 2015

SILENCIO INCOGNITO Hari ke-24 : Berdoa dalam Roh

Hari ke-24 : Berdoa dalam Roh
Berdoa adalah kebutuhan bagi hidup rohani. Maka doa merupakan kebutuhan roh. Namun seringkali berdoa digunakan bukan untuk memenuhi kebutuhan roh melainkan kebutuhan raga dan jiwa. Yesus mengajarkan kepada kita bahwa jika kita hendak berdoa, supaya masuk ke dalam bilik, menutup semua pintu dan berbicara dengan Allah yang ada di tempat tersembunyi. Inilah yang dimaksudkan dengan doa dalam roh.
Ketika Doa hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan raga dan jiwa, maka Allah hanya dilihat sebatas pada aspek manfaat bagi manusia. Ketika kita tidak berdaya, menderita, maka kita berdoa. Sebaliknya saat merasa kuat dan mampu, kita tidak berdoa. Saat sedih dan berduka kita berdoa, sebaliknya saat gembira dan bahagia lupa untuk berdoa. Allah didesak untuk memenuhi kebutuhan kita melalui doa, bahkan seringkali dengan syarat-syarat tertentu.
Roh merupakan kesadaran kita yang hidup berhubungan dengan Sang Sumber Hidup. Kebutuhan roh adalah menyatu dengan Allah Sang Sumber Hidup. Maka dalam roh, kita senantiasa mempunyai kerinduan untuk bertemu, berkomunikasi dengan Allah. Dalam hal ini Doa menjadi sebuah cara pemenuhan kebutuhan tersebut. Hidup dalam Roh mempunyai konsekuensi setia dan tekun dalam doa. Dengan berdoa, maka Allah menjadi sumber kekuatan bagi kita untuk terus tumbuh dan berkembang dalam kehidupan iman, terus setia berjalan menuju ke arah-Nya.
Buah dari doa dalam roh, bukanlah kemampuan fenomenal, bukan mukjizat yang luar biasa. Buah dari doa dalam roh adalah kesetiaan, keteguhan, kedamaian dan penyerahan diri.

----------
Mijil -3

Marak sowan ing ngarsane Gusti
Lumebet rat ing roh
Kori katutup manekung lire
Nedya wanuh  Gusti kang siningit
Sagung atur uni
Minangka pisungsung

--------------------------
Datang menghadap ke hadirat Allah, dengan mask ke dunia rohani. Seluruh pintu ditutup sebagai ungkapan manembah. Ingin bertemu dengan Dia yang tersembunyi. Segala kata dan suara terwujud sebagai persembahan.


(28/11/2015 - Gregorius Garuda Sukmantara)

No comments:

Post a Comment