Hari ke-24 : Berdoa dalam Roh |
Berdoa
adalah kebutuhan bagi hidup rohani. Maka doa merupakan kebutuhan roh. Namun
seringkali berdoa digunakan bukan untuk memenuhi kebutuhan roh melainkan
kebutuhan raga dan jiwa. Yesus mengajarkan kepada kita bahwa jika kita hendak
berdoa, supaya masuk ke dalam bilik, menutup semua pintu dan berbicara dengan
Allah yang ada di tempat tersembunyi. Inilah yang dimaksudkan dengan doa dalam
roh.
Ketika
Doa hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan raga dan jiwa, maka Allah hanya
dilihat sebatas pada aspek manfaat bagi manusia. Ketika kita tidak berdaya,
menderita, maka kita berdoa. Sebaliknya saat merasa kuat dan mampu, kita tidak
berdoa. Saat sedih dan berduka kita berdoa, sebaliknya saat gembira dan bahagia
lupa untuk berdoa. Allah didesak untuk memenuhi kebutuhan kita melalui doa,
bahkan seringkali dengan syarat-syarat tertentu.
Roh
merupakan kesadaran kita yang hidup berhubungan dengan Sang Sumber Hidup.
Kebutuhan roh adalah menyatu dengan Allah Sang Sumber Hidup. Maka dalam roh,
kita senantiasa mempunyai kerinduan untuk bertemu, berkomunikasi dengan Allah.
Dalam hal ini Doa menjadi sebuah cara pemenuhan kebutuhan tersebut. Hidup dalam
Roh mempunyai konsekuensi setia dan tekun dalam doa. Dengan berdoa, maka Allah
menjadi sumber kekuatan bagi kita untuk terus tumbuh dan berkembang dalam
kehidupan iman, terus setia berjalan menuju ke arah-Nya.
Buah
dari doa dalam roh, bukanlah kemampuan fenomenal, bukan mukjizat yang luar
biasa. Buah dari doa dalam roh adalah kesetiaan, keteguhan, kedamaian dan
penyerahan diri.
----------
Mijil
-3
Marak
sowan ing ngarsane Gusti
Lumebet
rat ing roh
Kori
katutup manekung lire
Nedya
wanuh Gusti kang siningit
Sagung
atur uni
Minangka
pisungsung
--------------------------
Datang menghadap ke hadirat Allah,
dengan mask ke dunia rohani. Seluruh pintu ditutup sebagai ungkapan manembah.
Ingin bertemu dengan Dia yang tersembunyi. Segala kata dan suara terwujud
sebagai persembahan.
(28/11/2015 - Gregorius Garuda Sukmantara)
No comments:
Post a Comment