Hari ke-16 : Melihat Manusia |
Dari ketinggian Dia melihat manusia
yang menempuh perjalanan. Perjalanan hidup entah mereka akan kemana. Ada yang
berjalan sendiri, ada yang berjalan bersama orang lain. Dan Dia pun sendiri
pula di padang gurun. Namun ketika Dia melihat manusia lain, meski di kejauhan,
Dia tidak merasa sendiri. Meski mereka tidak dikenal-Nya, namun Dia merasa ada
manusia lain dan bukan seorang diri.
Ya.., manusia..merasa dirinya tidak
sendirian ketika melihat keberadaan orang lain. Sekalipun di tempat asing,
tidak ada yang dikenal, dan tidak ada yang mengenalnya, tetap tidak akan merasa
sendiri. Namun seandainya tidak ada seorang pun yang dilihat, maka kesendirian
itu akan segera menyengat. Ternyata merasa sebagai manusia, menjadi manusia itu
karena adanya manusia lain. Menyadari adanya manusia lain, barulah kita akan
menjadi manusia. Tidak ada manusia yang merasa sebagai manusia ketika sejak
bayi dia tidak pernah bertemu dengan manusia lain. Manusia hanya merasa sebagai
manusia karena adanya manusia lain. Menghargai manusia lain, berarti pula
menghargai diri sendiri. Itulah kenyataan yang tidak bisa diingkari. Kesadaran
inilah yang mestinya kita jaga.
Tidak menghargai orang lain, bersikap
sewenang-wenang terhadap orang lain, merasa berkuasa atas orang lain serta
menginjak harkat dan martabat orang lain, tanpa disadari pula justru
merendahkan diri sendiri. Maka bertanyalah ‘Aku ini siapa?’ jika tanpa
keterlibatan orang lain. Bertanyalah ‘aku ini siapa?’ jika hidup menjadi sama
sekali tidak berarti bagi orang lain. Aku bukanlah siapa-siapa, tanpa orang
lain. Aku bukanlah siapa-siapa, jika hidupku tidak berarti bagi orang lain.
Asmaradana
-2
Kang yekti
iku punapi
Mboten namung
aneng raga
Jiwa jumeneng
ing njero
Tan karimat
tundhonipun
Dak wenang
tumrap pepadha
Mangaji liyan
liripun
Mangaji dhiri
pranyata
(Yang
sesungguhnya manusia itu apakah? Yang sejati itu bukan hanya pada raga, juga
jiwa yang bersemayam di dalam. Jika tidak dipelihara, akibatnya akan bersikap
sewenang-wenang terhadhap sesama. Menghargai orang lain itu, berarti menghargai
diri sendiri pula).
(20/11/2015 - Gregorius Garuda Sukmantara)
No comments:
Post a Comment