Sunday, November 8, 2015

SILENCIO INCOGNITO Hari ke-2 : Sang Pendoa

Hari ke-2 : Sang Pendoa
Tuhan Yesus setelah dibaptis di sungai Yordan, dalam bimbingan Roh Kudus, Dia masuk ke padang gurun selama 40 hari. Pemikiran sederhana yang muncul adalah, Dia tidak sempat pamit kepada ibu-Nya. Muncul rasa was-was dari Bunda Maria, mengapa Yesus Puteranya tidak kunjung pulang? Bunda Maria mencoba untuk menunggu, namun hari demi hari yang ditunggu tidak juga datang, perasaan cemas pun timbul. Kecemasan seorang ibu yang Anaknya pergi dan tak kunjung kembali.

Bunda Maria keluar dari kampung dan menanti kedatangan Puteranya. Munculnya perasaan cemas dan khawatir akhirnya dia sikapi dengan doa dan keyakinan. Sepenuhnya dia percaya kepada Bapa, bahwa Anaknya tidak akan mengalami bahaya. Sebagaimana kalimat yang pernah dia ucapkan dahulu, ‘Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku seturut perkataan-Mu…’, maka kalimat itu pula yang terus menggema dalam batinnya. Kecemasan dan kekhawatiran yang kemudian disikapi dengan keyakinan yang penuh pada Allah, kepercayaan yang total pada Allah. Itulah sikap Bunda Maria yang sangat perlu untuk diteladani.
Bunda Maria adalah Bunda Gereja, sosok yang sangat dekat dengan kita sebagai umat Katolik. Dia merupakan perantara doa yang paling menonjol dan diyakini secara luas. Ketika kita berdoa Rosario, ada tiga butir pernyataan yang khas mengenai Bunda Maria, yakni:
  •           Putri Allah Bapa
  •          Bunda Allah Putera
  •          Mempelai Allah Roh Kudus.

Melalui ketiga pernyataan tersebut Bunda Maria dipersatukan dengan kesatuan Bapa-Putera-Roh Kudus (Trinitas). Maka Bunda Maria tidak akan pernah bisa dilepaskan dari Yesus Puteranya. Berbicara mengenai Yesus yang masuk ke padang gurun, pun tidak lepas dari Bunda Maria yang menantikan dalam kerinduan.
Sebagai kesatuan Gereja, Bunda Maria adalah ibu kita pula. Kesediaan kita mengikuti Tuhan Yesus memasuki padang gurun, pun tidak terlepas dari perhatian beliau. Maka sebagaimana Bunda berdoa kepada Allah untuk berserah diri, demikian pun Bunda berdoa bagi kita. Dia adalah Sang Pendoa bagi kita, bagi semua niat baik kita, bagi setiap persoalan yang kita percayakan kepadanya. Bunda Maria adalah ibu bagi kita, yang bersikap melalui doa untuk menyatakan kasihnya kepada kita.

Dandanggula

Dhuh ibu kang tatag amurwani
Kanthi manah sengguh ing pracaya
Datan sumelang batine
Jejer abdi satuhu
Tumapaking tuladha sayekti
Tan kendhat andedonga
Mrih putra rahayu
Rinesep mring sagung jiwa
Mugi ibu kersa mangestoni abdi
Mrih trus penanggya raharja


(Dhuh ibu yang berani memulai…, dengan hati yang penuh dan tangguh dalam percaya.   Sebagai hamba Allah yang sesungguhnya, tiada khawatir batinnya. Langkahnya dalam bersikap menjadi teladan yang sebenarnya. Tiada pernah berhenti berdoa agar kami anak-anaknya selamat.  Kasihnya mengalir bagi setiap jiwa, semoga ibu merestui , hingga kita senantiasa sejahtera.)

(6/11/2015 - Gregorius Garuda Sukmantara)

No comments:

Post a Comment