Wednesday, November 18, 2015

SILENCIO INCOGNITO Hari ke-13 : Sang Penggoda

Hari ke-13 : Sang Penggoda
Godaan bisa muncul dari dalam dan juga dari luar. Godaan dari dalam berasal dari keterbatasan, ketidaknyamanan, keinginan, dan perasaan-perasaan. Godaan dari luar bias jadi dari orang lain, dari keadaan, maupun dari iblis.
Godaan-godaan dari dalam dan dari keadaan alam sudah bisa diatasi oleh Yesus, kini giliran godaan yang muncul dari iblis. Untuk apa iblis menggoda, apa tujuannya? Yesus masuk ke padang gurun untuk mengalami kemanusiaan, untuk menjadi manusia sepenuhnya. Maka iblis berusaha menggagalkan hal tersebut dengan cara membuat Yesus menggunakan kuasa Illahi-Nya. Jika Yesus menggunakan-Nya, maka gagallah apa yang menjadi tujuan Yesus.
Iblis, Sang penggoda tidaklah bodoh. Dia tidak muncul dalam wujud yang menyeramkan, yang menakutkan. Iblis tidak mengancam atau mengintimidasi Yesus. Dia muncul dalam wujud manusia yang sangat membutuhkan pertolongan. Manusia yang kelaparan, yang kurus-kering dan sangat membutuhkan makan untuk keluarganya. Dia menggoda rasa manusiawi Yesus yang penuh belas kasih. Namun Yesus tahu siapa yang dibelakang manusia itu. Dia tetap menolak menggunakan kuasa Illahi-Nya untuk mengubah batu menjadi roti, sekalipun orang yang dihadapan-Nya merengek-rengek.
Apakah iblis saat ini sudah tidak lagi menggoda Tuhan? Tidak mengganggu dan mengusik Tuhan? Sampai saat ini iblis selalu menggoda melalui manusia. Iblis menggunakan kita semua untuk mengganggu Tuhan. Ketika kita berada dalam keadaan terjepit, sangat kekurangan, sangat membutuhkan pertolongan, maka dengan cara yang sama iblis menggunakan kita. Iblis membuat kita mendesak Tuhan untuk melakukan mukjizat bagi kita. Kita berharap Tuhan melakukan suatu hal yang ajaib, seperti mengubah batu menjadi roti.
Banyak orang datang ke tempat peziarahan mengharapkan mukjizat. Banyak orang berdoa meng harapkan mukjizat. Bagaimana kemudian Tuhan bersikap terhadap desakan manusia? Tuhan pasti tahu apa yang ada di belakang kita. Jika kita benar-benar jujur, tulus, dan sangat membutuhkan pertolongan, maka Dia akan menolong. Dia akan menyelamatkan hidup kita. Namun Tuhan pun menggunakan cara untuk melakukan hal itu. Dia menyelamatkan kita menggunakan orang lain, entah siapa, entah kapan dan entah pula dimana dan bagaimana, untuk menyelamatkan kita. Tuhan tidak pernah berhenti menyelamatkan manusia. Dia tidak mengubah batu menjadi roti.

Pangkur -6

Gusti yekti Mahakwasa
Mokal lamun tan bisa angudhari
Ruwet rentenging bebendu
Sagung jalma ing donya
Estu luruh twin pasrah  panyuwunipun
Sumarah saat lan cara
Gusti temtu ngijabahi


(Sungguh Allah Mahakuasa, tidak mungkin Allah tak mampu menyelasikan peliknya persoalan dan bendana manusia di dunia. Benar-benar tunduk dan pasrah dalam memohon, berserah akan waktu dan cara bagaimana Dia hendak melakukan-Nya. Allah pasti akan mengabulkan permohonan kita.)

(17/11/2015 - Gregorius Garuda Sukmantara)

No comments:

Post a Comment