Hari ke-13 : Sang Penggoda |
Godaan bisa muncul dari dalam dan juga
dari luar. Godaan dari dalam berasal dari keterbatasan, ketidaknyamanan,
keinginan, dan perasaan-perasaan. Godaan dari luar bias jadi dari orang lain,
dari keadaan, maupun dari iblis.
Godaan-godaan dari dalam dan dari
keadaan alam sudah bisa diatasi oleh Yesus, kini giliran godaan yang muncul
dari iblis. Untuk apa iblis menggoda, apa tujuannya? Yesus masuk ke padang
gurun untuk mengalami kemanusiaan, untuk menjadi manusia sepenuhnya. Maka iblis
berusaha menggagalkan hal tersebut dengan cara membuat Yesus menggunakan kuasa
Illahi-Nya. Jika Yesus menggunakan-Nya, maka gagallah apa yang menjadi tujuan
Yesus.
Iblis, Sang penggoda tidaklah bodoh. Dia
tidak muncul dalam wujud yang menyeramkan, yang menakutkan. Iblis tidak
mengancam atau mengintimidasi Yesus. Dia muncul dalam wujud manusia yang sangat
membutuhkan pertolongan. Manusia yang kelaparan, yang kurus-kering dan sangat
membutuhkan makan untuk keluarganya. Dia menggoda rasa manusiawi Yesus yang
penuh belas kasih. Namun Yesus tahu siapa yang dibelakang manusia itu. Dia
tetap menolak menggunakan kuasa Illahi-Nya untuk mengubah batu menjadi roti,
sekalipun orang yang dihadapan-Nya merengek-rengek.
Apakah iblis saat ini sudah tidak lagi
menggoda Tuhan? Tidak mengganggu dan mengusik Tuhan? Sampai saat ini iblis
selalu menggoda melalui manusia. Iblis menggunakan kita semua untuk mengganggu
Tuhan. Ketika kita berada dalam keadaan terjepit, sangat kekurangan, sangat
membutuhkan pertolongan, maka dengan cara yang sama iblis menggunakan kita.
Iblis membuat kita mendesak Tuhan untuk melakukan mukjizat bagi kita. Kita
berharap Tuhan melakukan suatu hal yang ajaib, seperti mengubah batu menjadi
roti.
Banyak orang datang ke tempat peziarahan
mengharapkan mukjizat. Banyak orang berdoa meng harapkan mukjizat. Bagaimana
kemudian Tuhan bersikap terhadap desakan manusia? Tuhan pasti tahu apa yang ada
di belakang kita. Jika kita benar-benar jujur, tulus, dan sangat membutuhkan
pertolongan, maka Dia akan menolong. Dia akan menyelamatkan hidup kita. Namun
Tuhan pun menggunakan cara untuk melakukan hal itu. Dia menyelamatkan kita
menggunakan orang lain, entah siapa, entah kapan dan entah pula dimana dan
bagaimana, untuk menyelamatkan kita. Tuhan tidak pernah berhenti menyelamatkan
manusia. Dia tidak mengubah batu menjadi roti.
Pangkur -6
Gusti yekti Mahakwasa
Mokal
lamun tan bisa angudhari
Ruwet
rentenging bebendu
Sagung
jalma ing donya
Estu
luruh twin pasrah panyuwunipun
Sumarah
saat lan cara
Gusti
temtu ngijabahi
(Sungguh
Allah Mahakuasa, tidak mungkin Allah tak mampu menyelasikan peliknya persoalan
dan bendana manusia di dunia. Benar-benar tunduk dan pasrah dalam memohon,
berserah akan waktu dan cara bagaimana Dia hendak melakukan-Nya. Allah pasti
akan mengabulkan permohonan kita.)
(17/11/2015 - Gregorius Garuda Sukmantara)
No comments:
Post a Comment