Monday, November 16, 2015

SILENCIO INCOGNITO Hari ke-11 : Masih Belum Selesai

Hari ke-11 :  Masih Belum Selesai
Bekal roti yang dibawa dalam perjalanan menuju ke Jordan terbawa pula hingga ke padang gurun, dan selama ini terlupakan. Ketika perut-Nya terasa sangat lapar dan seluruh raga sangat lemah rasanya, teringatlah Dia akan roti yang dibawa-Nya. Roti itu pun diambil tetapi sebelum bisa dimakan, angin bertiup dan roti itu hancur menjadi remah-remah lalu terbawa oleh angin. Dibiarkannya hal itu terjadi sampai akhirnya roti itu habis menjadi remah kecil yang menyatu dengan pasir. Dia pun bergumam pelan, “Masih belum selesai….”

Ketika apa yang sangat kita butuhkan sudah berada di tangan lalu lenyap begitu saja, apa reaksi kita? Ketika kesempatan sudah ada di depan mata, lalu direbut oleh orang lain, apa reaksi kita? Ketika kesenangan sudah di depan bibir menanti untuk segera kita nikmati lalu musnah begitu saja, apa reaksi kita? Kita marah, kita sedih, jengkel, sangat kecewa. Lalu semua energi kita tumpahkan kepada siapa yang bisa kita persalahkan, bahkan kepada Tuhan. Mengapa kita tidak diam seperti Dia dan menyimpulkan bahwa itu adalah kehendak-Nya?

Mengapa Yesus tidak melindungi roti itu dan memakannya sebelum hancur? Yesus menghendaki diri-Nya bisa merasakan keadaan manusia hidup sampai pada batas penderitaannya. Saat itu belum tiba, belum sampai pada puncaknya. Maka dibiarkan-Nya roti itu hancur dan bersatu dengan pasir. Dia hendak merasakan benar penderitaan manusia hingga ketika suatu saat ada yang datang padanya lalu berkata bahwa mereka sangat menderita dan memilih untuk mati saja, maka Dia bisa menjawab: “Aku pernah merasakan yang lebih dari yang kalian rasakan, dan Aku memilih tetap hidup!”

Hidup demikian berharga. Hidup adalah karunia terbesar dari Allah bagi manusia. Maka memahami hidup, mengenali hidup, berarti mengenali Allah yang memberi hidup. Dan Yesus menyatakan bahwa Diri-Nya adalah Jalan Kebenaran dan Hidup. Maka mengenali dan memahami hidup berarti pula mengenali dan memahami Yesus. Dimulai dari Dia dan berakhir pada Dia. Dia adalah awal dan akhir dari kehidupan, Dia lah Sang Alfa-Omega.

Pangkur -4

Gunging kanugrahan jalma
Injih gesang peparing saking Gusti
Laku saprelu dunung
Amrih wruhing kasidyan
Jer Sang Kristus minangka marga twin kayun
Tutwuri trus lampah-Nya
Dunung mring dhiri pribadhi


(Anugerah terbesar bagi segala makhluk, adalah hidup yang dikaruniakan oleh Tuhan. Mencoba untuk mengerti dan memahami hidup, agar melihat kenyataan yang sesungguhnya. Dan Sang Kristus adalah jalan kebenaran dan hidup. Setia mengikuti Dia, akan memahami dan semakin mengenali diri sendiri)

(15/11/2015 - Gregorius Garuda Sukmantara)

No comments:

Post a Comment