Thursday, December 3, 2015

SILENCIO INCOGNITO Hari ke-29 : Malam Sunyi Senyap

Hari ke-29 : Malam Sunyi Senyap
Dalam kesunyian  malam dan keheningannya, Dia duduk di atas hamparan pasir. Apakah yang hendak Dia lakukan? Akankah Dia mengikuti pikiran dan angan-angan yang mengembara? Jika diikuti, akan sampai kemana dan untuk apa? Hanya sekedar untuk melewatkan waktu agar semua cepat selesai? Tidak! Dia tak hendak membuang waktu begitu saja. Akan lebih bermanfaat jika waktu itu digunakan dan tidak ditelan oleh kesunyian lalu berlalu begitu saja. Maka Dia pun membetulkan letak duduknya.
Dia duduk diam dan mengamati. Mengamati dirinya sendiri, mengamati pikiran-Nya, mengamati nafas dan detak jantung-Nya. Hanya mengamati, tidak mengikuti kemana pikiran itu mengajaknya pergi. Hanya mengamati, tidak sibuk mengatur dan menghitung nafas serta detak jantung-Nya. Dia pun tenggelam dalam mengamati dan hanya mengamati, menyadari dan hanya menyadari.
Dalam kesadaran itulah, Roh yang menopang hidup-Nya muncul sebagai Diri-Nya. Dia yang hidup berbicara dengan kehidupan. Dia yang hidup menjadi bagian dari kehidupan, Roh-Nya seperti katak yang menyelimuti liangnya.
Keheningan di malam yang sunyi senyap, mengantarkan Dia masuk ke dalam kasunyatan yang tidak pernah dijelajahi manusia. Kasunyatan bahwa kehidupan ada dalam rengkuhan Bapa yang menciptakannya, dan Dia menyatu dalam kasunyatan itu, hingga fajar datang menyongsong kehidupan baru.

----------
Sinom -1

Saben medal saking wisma
Lelana laladan sepi
Ngikis kikising sunyata
Mrih pana pranaweng kapti
Srep sirep sagung pikir
Pangangene katalikung
Sengguh lungguh patrap raga
Patrap suksma ing ngasepi
Treping brata pinanggya wahyu jatmika
--------------------------


( Setiap keluar dari ‘rumah’ berkelana di hamparan sepi nan sunyi. Mengikis lapis demi lapis kenyataan. Agar terlihat keindahan yang harus terlihat. Tidur lelaplah seluruh pikiran, angan-angan pun dibelenggu. Duduk mantap menyiapkan raga, menyiapkan roh dalam kesunyian, laku yang benar untuk menemukan wahyu kebaikan.)

(3/12/2015 - Gregorius Garuda Sukmantara)

No comments:

Post a Comment