Saturday, December 5, 2015

SILENCIO INCOGNITO Hari ke-31 : Akulah jalan Kebenaran dan Hidup

 Hari ke-31 : Akulah jalan Kebenaran dan Hidup
Berdiri di tengah hamparan pasir dan batu-batu. Tidak ada jalan di sana, semua ruang bisa menjadi jalan. Namun Dia yang berdiri di tengah hamparan itulah jalan yang sebenarnya. Sebab Dia adalah jalan Kebenaran dan Hidup. Untuk memastikan benarkah Dia adalah jalan, marilah kita ingat kembali peristiwa-peristiwa beberapa tahun kemudian setelah Dia keluar dari padang pasir.
Peristiwa ketika Yesus diadili dan dihadapkan pada Pilatus. Ketika Pilatus berdua dengan Yesus, dia mengajukan pertanyaan: “Apakah kebenaran itu?” dan Yesus tidak menjawab (bdk. Yoh 18: 38a). Sebelumnya Yesus telah berkata kepada Pilatus ketika menjawab pernyataan Pilatus, “Jadi Engkau adalah raja?”, kata-Nya: “Engkau mengatakan bahwa Aku adalah Raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran. Setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku.”
Pada kesempatan lain, Yesus mengajar para murid dan menjawab pertanyaan Tomas;
Kata Tomas kepada-Nya: “Tuhan, kami tidak tahu kemana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?” Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan kebenaran dan hidup. Tak ada seorang pun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku. Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia. (Yoh. 14: 5-7)
Yesus tidak menjawab pertanyaan Pilatus, karena Dia sendiri adalah kebenaran itu. Pilatus mempertanyakan Kebenaran yang jelas tampak di depan matanya, namun dia tidak mampu melihatnya. Bagaimana dengan kita, apakah kita juga tidak mampu melihat-Nya? Jika kita mampu melihat-Nya, maka kita akan mengenal-Nya. Jika kita mengenal Dia maka kita pun mengenal Bapa. Jika kita tidak mampu mengenal dan melihat Dia, maka kita pun tidak mampu mengenal dan melihat Bapa.


----------
Sinom -3

Sinten pirsa kasunyatan
Nora bingung ing ngaurip
Margi yekti pun trawaca
Datan wonten kang siningit
Namung palang ing pamikir
Tan pitados yektosipun
Nampik kang datan katingal
Dalah kang katingal ugi
Mbalilung pamikir dateng kasunyatan
--------------------------


(Siapa yang melihat kebenaran, tidak akan kebingungan dalam menjalani hidup. Jalan kebenaran itu sudah jelas terlihat, tidak ada yang disembunyikan. Namun penghalang ada di dalam pikiran, yang tidak percaya akan kenyataan. Menolak semua yang tidak kelihatan, bahkan juga yang kelihatan. Kebingungan berpikir soal kebenaran.)

(5/12/2015 - Gregorius Garuda Sukmantara)

No comments:

Post a Comment