Hari ke-28 : Keyakinan |
Bagi
kita, ketika badai persoalan datang, kita pun butuh pegangan yang bisa membawa
kita sampai pada situasi yang aman. Apa yang selama ini menjadi pegangan kita?
Keyakinan! Itulah yang kita jadikan pegangan. Kita bisa yakin pada kekuatan
fisik, kekuatan harta, kemampuan pikiran, kekuatan pengaruh dan kekuasaan, dan
kekuatan persahabatan atau persaudaraan. Keyakinan, itulah yang menjadi
pegangan dalam menyelesaikan persoalan-persoalan. Namun sejauh mana kita bisa
bertahan dengan keyakinan akan kekuatan dan kemampuan itu semua? Terkadang kita
harus berhadapan dengan persoalan yang lebih besar, dan semua kemampuan serta
kekuatan itu tidak mampu menyelamatkan kita. Juga terhadap persoalan yang
sampai sekarang masih menajdi misteri besar, yakni situasi setelah meninggal
dunia. Maka kita pun mencari pegangan lain, yaitu agama. Keyakinan pada agama,
mestinya menjawab kegelisahan manusia ketika dia berhadapan dengan persoalan
yang besar atau yang masih merupakan misteri.
Persoalan
yang paling mendasar bagi manusia yang hidup adalah hidup itu sendiri. Jika
manusia hidup karena ada roh didalamnya, maka persoalan roh lah yang paling
mendasar. Apa yang bisa kita jadikan pegangan dalam hal ini? Tentu saja
keyakinan pada Sang Sumber Hidup, keyakinan pada Allah sendiri. Hanya dengan
berpegang pada kekuatan Allah dan yakin akan kasih-Nya, maka persoalan roh akan
bisa terselesaikan.
----------
Mijil
-7
Urip
iku napa kang wigati
Sanes
ingkang katon
Kang
siningit, denwiyak wadine
Kanthi
meneng, dunung ing pawening
Daya
sih ing Gusti
Kang
dados pepayung
--------------------------
(Hidup ini, apakah
yang terpenting? Bukan hanya yang kelihatan. Yang tersembunyi perlu dibuka
rahasianya. Dengan diam dan memahami dalam keheningan. Kekuatan kasih Allah,
yang akan memberikan perlindungan.)
(2/12/2015 - Gregorius Garuda Sukmantara)
No comments:
Post a Comment