Friday, December 4, 2015

SILENCIO INCOGNITO Hari ke-30 : Allah saja Cukup

Hari ke-30 : Allah saja Cukup
Dalam Dia ada hidup, dan hidup itu adalah terang bagi manusia. Terang itu berada dalam kegelapan dan kegelapan tidak menguasai-Nya (Yoh. 1: 4-5)
Ketika berada dalam kehampaan, kuasa kegelapan menggoda-Nya dengan gemerlap dunia. Seluruh kuasa atas dunia dan manusia akan diserahkan kepada-Nya, dengan satu syarat, yakni Dia mau menyembah iblis sang penguasa kegelapan. Dalam Inji Yohanes, Dia diperkenalkan sebagai terang yang datang ke dunia. Terang yang menerangi hidup manusia dan kegelapan tidak mengusai-Nya. Maka tawaran dari iblis itu jelas merupakan bentuk pengingkaran akan Diri-Nya sendiri. Dengan tegas pula Dia menolak dan mengatakan bahwa Allah-lah satu-satunya yang harus disembah. Bagi Dia, Allah saja cukup. Bagaimana bagi kita?
Yesus mengajarkan kepada kita semua, “Carilah dahulu Kerajaan Allah, maka yang lain akan digenapkan kepadamu…”, hal itu menunjukkan bahwa Dia menghendaki orientasi pertama dan utama kita adalah Allah. Segala hal yang lain merupakan penggenapan dari komitmen kita dalam mengutamakan Allah. Kenyataannya seringkali kita lebih mengutamakan yang lain dan Allah hanya sebagai penggenapan saja. Kita terbiasa untuk mencari yang lain terlebih dahulu dan perkara Kerajaan Allah itu urusan nanti, kalau sudah mau mati. Ketika kita mengutamakan hal yang lain di luar Allah maka kuasa kegelapan akan dengan mudah menguasai kita dan kita pun akan melupakan Allah.
Hidup dalam relasi dengan Allah merupakan dasar bagi kita. Kesadaran akan penyertaan Allah, akan membimbing kita untuk melakukan segala sesuatu secara benar, dan akan menghasilkan buah yang baik dan benar pula. Buah yang baik dan benar itulah yang menjadi penggenapan dari hidup rohani. Maka dengan cara demikianlah kita mengkuduskan dunia.

----------
Sinom -2

Ngantu rawuhe pepadhang
Kandheg aneng tlatah wingit
Iblis setan kang kuwasa
Laku nasar wuta ati
Jumangkah tansah kuwatir
Urip kadya katalikung
Margine mung pamartobat
Angantu rawuhing Gusti
Gusti yekti suluhing gesang sunyata
--------------------------


(Merindukan datangnya terang, berhenti di suasana yang menakutkan. Iblis setan yang berkuasa, membuat langkah tersesat dan hati buta. Melangkah dalam kekhawatiran, hidup seperti terbelenggu. Jalannya hanyalah pertobatan. Menantikan datangnya Tuhan, karena hanya Tuhan yang menjadi penerangan hidup yang sesungguhnya.)

(4/12/2015 - Gregorius Garuda Sukmantara)

No comments:

Post a Comment